Siapa tak kenal dengan Abu Lahab, seseorang yang diceritakan oleh Allah dalam Surat Al-Lahab akan dimasukkan kedalam neraka dengan api yang bergejolak. Begitu murkanya Allah pada Abu Lahab karena perbuatannya sehingga Allah menurunkan surat Al-Lahab. Tetapi dibalik itu semua, ternyata ada syair dalam Marud as-Shoodiy fi Mauludi al Hadiy gubahan Al-Hafidz Syamsyudiin as-Dimsiqiy, bahwasanya Abu Lahab mendapat keringanan siksa kuburnya setiap hari senin. Apakah latar belakang dari pemberian keringanan hukuman tersebut?.
Dikisahkan bahwa, pada hari senin tanggal 20 April 571 di waktu shubuh, beliau Baginda Nabi Agung Muhammad Shollallahu 'alaihi Wasallam dilahirkan dari rahim ibunda Sayyidatina Aminah Binti Wahab. Seketika kaum Quraisy Makkah gempar, mengingat Rasulullah adalah keturunan terpandang dari bani Hasyim. Mereka berbondong-bondong ingin melihat Muhammad kecil yang baru lahir tersebut, tak terkecuali Abu Lahab.
Abu Lahab adalah paman Rasulullah yang memiliki nama asli adalah 'Abdul Uzza bin Abdul Mutholib.
Abu Lahab merasa senang atas kelahiran keponakannya tersebut, bahkan diceritakan bahwa Abu Lahab melompat kegirangan dan meneriakkan kata-kata pujian setelah mendapat khabar bahwa keponakannya tersebut telah lahir. Lantas sebagai ungkapan rasa senang dan syukur atas kelahiran Nabi Muhammad, Abu Lahab mengundang tetangga dan kerabatnya untuk bersama-sama merayakannya, bahkan dikisahkan Abu Lahab menyembelih 100 ekor unta untuk jamuan para tamunya. Tak cukup sampai disitu saja, dihadapan para tamu undangannya, Abu Lahab memerdekakan budaknya yang bernama Tsuaibah.
Begitulah kisah Abu Lahab yang mendapat keringanan pada setiap hari senin karena rasa senangnya dengan kelahiran Nabi Muhammad, padahal dia mati dalam keadaan belum bersyahadat, lantas kita yang sudah menyatakan persaksian bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, tidak merasa gembira atas kelahiran seseorang yang kelak akan memberikan Syafa'at (Pertolongan) di Hari Qiyamat?.
Wallahu a'lam...
0 Comments