Selamat Datang di Blog GP Ansor Ranting Kranji


Informasi dan Pemesanan Klik pada Gambar

Peringati Maulid Nabi, Masjid Kranji kembali Gelar Khitan Massal

Memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriah, Pengurus Masjid Jami Kranji, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan bekerja sama dengan Klinik Pratama Nurul Anam mengadakan khitanan massal dan pengajian umum di Masjid Jami Kranji, Selasa (19/10).

Foto oleh Aufa, Iam

Sesepuh Kranji KH Afnan Chafidh mengatakan, tradisi khitanan massal pada saat peringatan maulid nabi sudah ada sejak tahun 1950-an dan Kampung Kranji menjadi pelopor di Kabupaten Pekalongan.
"Alhamdulillah sampai saat ini rutinan yang sudah berjalan pulhan tahun masih dipertahankan oleh generasi penerus Pengurus Masjid Jami' Kranji," terangnya.

Ketua Ansor Kranji Ustadz Thoriqul Huda menyampaikan, gelaran khitanan massal tahunan selain sebagai bentuk nguri-uri budaya juga merekatkan silaturahim antarwarga. "Bahkan warga Kranji yang berada di luar kota menyempatkan pulang kampung untuk mengikuti kegiatan ini," ucapnya.

Ketua panitia khitanan massal Ustadz Sugeng Kurniawan kepada NU Online Jateng menjelaskan, khitanan massal tahun 1443 Hijriyah diikuti oleh 40 anak usia sekolah dasar. Mereka yang menjadi peserta khitan tidak hanya warga Kranji, tapi juga datang dari warga luar Kranji, seperti Langkap, Gembong, Rowocacing, dan Kota Pekalongan.
"Khitanan massal sudah menjadi tradisi masyarakat Kranji sejak dulu. Hikmah dan manfaatnya sangat terasa karena maulid nabi tidak sekadar menjadi kegiatan seremonial tapi juga ada kegiatan sosial," jelasnya.

Disampaikan, rangkaian Peringatan Maulid Nabi dimulai setelah shubuh dengan pembacaan Barzanji yang diiringi oleh 'Indukan', salah satu kesenian Islami tabuh terbang yang dikemas dengan kearifan lokal, seperti suara vokalis dan ritme shalawat yang kuat nuansa Jawa.
"Dilanjutkan dengan prosesi khitanan massal. Kemudian disambung dengan pembacaan kitab Dalailul Khoirot karya Syaikh Jazuli dipimpin oleh Rais PRNU Kranji Kiai Amir Raden Jundi," ucapnya.

Selanjutnya, menjelang acara pengajian umum ada tradisi khas masyarakat Kranji yaitu 'arak kembang' diiringi dengan 'terbang genjring' bersama-sama dari masing-masing RW menuju Masjid Jami Kranji sebagai titik akhir.
"Tradisi 'arak kembang' ini adalah simbol kebahagiaan menyambut kelahiran Nabi Muhammad yang namanya harum di bumi dan di langit," ungkapnya.

Puncak rangkaian acara yaitu Pengajian Umum dengan pembacaan kitab Maulid Diba'i oleh para Ulama dan Habaib, juga mauidhah hasanah dari sesepuh KH Afnan Chafidh yang mengingatkan pentingnya menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi di tengah krisis keteladanan hari ini.

Berikut dokumentasi kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW masjid Jami' Kranji :










Berita ini telah tayang di kanal NU Online Jateng pada tanggal 19 Oktober 2021.

Post a Comment

0 Comments