Oleh Muhammad Nuskan Abdi - Anggota PR GP Ansor Kranji
Baru saja Ansor Kranji melaksanakan Rapat Anggota (22/7/21) dan telah menetapkan mandataris Rapat Anggota yaitu Ustadz Thoriq untuk masa khidmat 2021 - 2023 yang dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
Ustadz Thoriq kembali mendapat kepercayaan oleh anggota Ansor Kranji untuk meneruskan jabatannya sebagai ketua Ansor Kranji setelah didemisionerkan pada Rapat Anggota untuk masa khidmat sebelumnya 2019 - 2021.
Awal kepengurusan Ansor Kranji dibawah komando Ustadz Thoriq pada tahun 2019 mendapat angin segar dengan bertambahnya anggota yang mengikuti PKD yang kala itu diselenggarakan oleh PAC Ansor Kecamatan Wonopringgo dan beberapa diantaranya menjadi pengurus Ansor Kranji.
Poster Ilustrasi oleh M Nuskan Abdi |
Pada pertengahan maret pasca kegiatan Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad dan Haul Mbah Nurul Anam Kranji tahun 2020, presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa Indonesia berstatus siaga corona karena ditemukan kasus aktif di kota Depok, Jawa Barat menjadikan pengurus dan anggota mulai bersiap-siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk penyebaran virus corona sampai ke daerah khususnya Kranji.
Awal kebijakan yang diambil Ustadz Thoriq saat pandemi mulai merebak sampai ke daerah adalah dengan meliburkan sementara kegiatan Rutinan Pembacaan Surat Yasin dan Tahlil MDS Ansor Kranji sebelum waktunya, karena status darurat mulai berlaku menjelang bulan Ramadhan 1441 H dimana biasanya jam'iyyah Rutinan Pembacaan Surat Yasin dan Tahlil diliburkan sementara saat bulan Ramadhan tiba.
Kemudian bersama warga Kranji mengundang tokoh dan Lurah Kedungwuni Timur, guna membahas langkah yang akan diambil untuk menekan penyebaran penularan virus corona sampai ke Kranji. Diantara hasilnya adalah bekerja sama dengan Bagana dan Satgas Covid-19 LPBI NU Kab. Pekalongan untuk melakukan sterilisasi dan penyemprotan cairan desinfektan pada area bangunan Masjid, Mushola, Sekolah, TPQ, Madin, dan Pondok Pesantren se-Kranji. Selanjutnya, menggalang donasi untuk pembelian masker kain yang dibagikan kepada para jama'ah sholat Jum'at di Masjid Jami' Kranji.
Banyak hal yang dilakukan oleh pengurus Ansor Kranji dibawah komando Ustadz Thoriq, dan kini beliau dipercaya kembali untuk meneruskan komando tersebut. Tantangan yang hampir sama dengan tahun sebelumnya yaitu mempertahankan semangat beroganisasi ditengah pandemi yang sedang melanda Indonesia bahkan Dunia.
Kebijakan pemerintah dengan membatasi mobilitas warga menjadikan ruang gerak Ansor pada kehidupan nyata menjadi terkendala, karena notabene Ansor adalah Gerakan Pemuda, yang kiprahnya ditunggu dan dinanti oleh masyarakat. Terlebih para anggota dan pengurus banyak yang terdampak kebijakan tersebut secara ekonomi, menjadikan semangat untuk nguri-uri organisasi lambat laun berkurang.
Itulah salah satu faktor tantangan Ansor Kranji kedepan dibawah komando Ustadz Thoriq pada periode keduanya ini. Bagaimana mempertahankan ghiroh berorganisasi ditengah pandemi yang kali ini mengalami lonjakan angka positif seperti yang dikabarkan secara update oleh kominfo dan satgas covid Republik Indonesia. Strategi baru harus dimunculkan agar organisasi tetap bisa survive menghadapi pandemi ini, inovasi serta kreatifitas dituntut agar organisasi terus bisa eksis di masyarakat. Kita harus tahu dan mengenal secara detail tugas dan fungsi organisasi agar bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Menjaga komunikasi internal dan eksternal sangat perlu dilakukan agar tidak terjadi miss-communications baik dilingkungan internal maupun eksternal dan agar program yang nantinya akan dirumuskan tepat sasaran serta bisa dirasakan oleh masyarakat. Selain itu, kerjasama antar banom NU dan pemerintah harus terus aktif dilakukan agar kebijakan-kebijakan yang diambil tersosialisasi dengan baik pada lingkup anggota dan masyarakat luas pada umumnya.
Akhirnya, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kekuatan kepada kita dan kepada ketua Ansor Kranji pada khususnya, agar dijaga semangatnya untuk terus nguri-uri dan ngurusi NU sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita, dan semoga Allah meridhoi setiap langkah kita ngurusi dan nguri-uri organisasi yang telah diwariskan Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari dan para muassis NU lainnya khususnya kepada KH. Wahab Chasbullah pendiri Ansor, serta semoga kita kelak dikumpulkan dengan beliau-beliau di surga, Allahumma aamiin.
0 Comments