Selamat Datang di Blog GP Ansor Ranting Kranji


Informasi dan Pemesanan Klik pada Gambar

SABAR

- Mengenang Guru kami al-Maghfurlah Abdul Mun'im Muzani

Hasil gambar untuk abdul mun'im muzani
Satu kata sederhana dengan lima huruf yang kalau ditulis mudah, diucapkan mudah, tapi luar biasa sulit untuk dilaksanakan. Saya rasa kata itu yang paling tepat untuk kondisi yang sedang saya hadapi saat ini.

Saya kembali teringat kata kata itu dalam satu riwayat Mas Kaji (panggilan saya kepada Almarhum), yang sudah kundur pinanggih Gusti Pengeran tepat setahun yang lalu, suatu ketika dirawuhi tamu – tamu dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, salah satu nya adalah KH Zubaidi, yang membagi ceritanya kepada saya.
Orang orang pimpinan warga NU ini merasa prihatin dengan kondisi Mas Kaji, yang saat itu sedang sakit, dan memiliki tanggungan tujuh orang anak yang rata – rata masih kecil.
Sekaligus takjub dan heran bagaimana Mas Kaji bisa bertahan sejauh ini dengan kondisi itu. Wong kadang punya anak satu dua saja banyak orang tua yang kewalahan mengatur rumah tangganya.
Seolah – olah tahu apa yang dipikirkan para tamu beliau, Mas Kaji pun ngendika yang kalimatnya membuat orang – orang lebih takjub lagi,
“Aku iki pengin ngreti, sabar kaya apa sing bakal oleh ganjaran saka Pengeran. Aku sekadar ingin tahu, sabar seperti apa yang akan mendapat balasan dari Tuhan.”
Padahal kita tahu, sabar yang mendapat pahala dari Allah SWT adalah sabar yang mana sampai batas si hamba tidak mampu lagi menahan beban derita ujian dari Allah SWT, seperti sabarnya Nabi Ayyub AS.
Meskipun orang – orang merasa prihatin dengan kondisi beliau, Mas Kaji tidak ambil pusing sama sekali. Beliau justru merasa masih banyak orang yang kondisi nya lebih dari yang dirasakan Mas Kaji.
Maka tak heran, dengan kondisi saat itu, Mas Kaji masih sempat 'nglegakke' memikul beras untuk diberikan kepada Lek Jundan (alm), yang rumahnya dulu di sebelah selatan Masjid Kranji, yang menurut Mas Kaji kondisinya sama – sama sakit dan lebih membutuhkan, tetapi luput dari perhatian orang – orang.
Itulah Mas Kaji, yang menginspirasi banyak orang, dan meskipun beliau sudah mendahului kita setahun lalu, namun masih banyak kisahnya untuk kita jadikan sebagai panutan.
Khususnya bagi saya yang 'ngaku – ngaku' sudah merasa sabar ini.
له الفاتحة

Post a Comment

0 Comments