Selamat Datang di Blog GP Ansor Ranting Kranji


Informasi dan Pemesanan Klik pada Gambar

DO'A NABI MUSA AGAR DIMUDAHKAN URUSAN DAN DILANCARKAN LISANNYA

Mungkin para pembaca sudah tidak asing dengan do'a ini, apalagi bagi lulusan madrasah, pastilah akan hafal diluar kepala lafadz do'a ini, yaitu :

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي  وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي  يَفْقَهُوا قَوْلِي



"Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku" (QS. Thoha: 25-28).



Berikut kami sarikan penjelasan Syaikh As Sa’di rahimahullah dalam kitab tafsirnya ketika menafsirkan ayat di atas.

Pertama:

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي

Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku

Maksudnya adalah lapangkanlah, janganlah perkataan dan perbuatanku ini menyakiti dan janganlah hatiku ini terkotori dengan yang demikian, dan jangan pula hatiku ini dipersempit. Karena jika hati telah sempit, maka orang yang memiliki hati tersebut sulit memberikan hidayah (petunjuk ilmu) pada orang yang didakwahi.

Allah Ta’ala telah berkata pada Nabi-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imron: 159). Semoga saja seseorang yang didakwahi dapat menerima dakwah dengan sikap lemah lembut dan lapangnya jiwa.

Kedua:

وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي

dan mudahkanlah untukku urusanku

Maksudnya adalah mudahkanlah setiap urusan dan setiap jalan yang ditempuh untuk mengharap ridho-Mu, mudahkanlah segala kesulitan yang ada di hadapanku. Di antara dimudahkan suatu urusan yaitu seseorang yang memohon diberikan berbagai kemudahan dari berbagai pintu, ia dimudahkan untuk berbicara dengan setiap orang dengan tepat, dan ia mendakwahi seseorang melalui jalan yang membuat orang lain mudah menerima.

Ketiga:

وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku

Dahulu Nabi Musa ‘alaihis salam memiliki kekurangan, yaitu rasa kaku dalam lisannya. Hal ini membuat orang lain sulit memahami yang beliau ucapkan, demikianlah dikatakan oleh para pakar tafsir. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَانًا

Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripadaku” (QS. Al Qashshash: 34). Oleh karena itu, Nabi Musa meminta pada Allah agar dilepaskan dari kekakuan lidahnya sehingga orang bisa memahami apa yang diucapkan oleh Musa. Akhirnya tercapailah maksud yang beliau minta.[3]

Do'a ini sering dibaca oleh santri-santri madrasah sebelum memulai menimba ilmu, dengan harapan agar dimudahkan didalam menerima ilmu dan diperlancar lisannya dalam mengucapkan sesuatu, agar orang yang diajak bicara bisa mengerti apa yang dimaksudkan.

Wallahu a'lam bishshowab.

Post a Comment

0 Comments